Warga di Kota Sangatta Mulai Siaga Banjir

Kutai Timur570 Dilihat

Sangatta – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, membuat sungai sangatta kembali mulai meluap. Sehingga membuat masyarakat di Kota Sangatta, terutama di Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan, saat ini mulai waspada banjir.

Bahkan berdasarkan pantauan media ini, beberapa Jalan utama, seperti jalan APR Pranoto, sebagian sudah mulai digenangi banjir. Terlebih beberapa gang-gang kecil yang berada di seputaran bantaran Sungai Sangatta banyak yang sudah mulai terendam banjir.

Akibat naiknya air sungai Sangatta ini, nampaknya menjadi perhatian khusus oleh sejumlah Masyarakat di Kota Sangatta, bahkan mendiskusikan pemasalahan banjir dibeberapa platfrom media sosial seperti di Grub Whatsaap dan Facebook. Terutama tekait sumber banjir, bahkan ada yang mendunga jika banjir tersebut terjadi akibat penggundulan hutan akibat aktifitas pertambangan, ada pula yang menduga dari  daerah hulu sungai Sangatta seperti Rantau Pulung, termasuk Batu Ampar.

Selain menjadi perhatian masyarakat, kini kondisi air juga tengah dipantau oleh Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kutim.  Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) Awang Ari Jusnanta mengatakan, pihaknya telah merintahkan semua stafnya, untuk memantau titik lokasi banjir di Sangatta Utara dan Selatan, terutama yang berada di pinggir sungai Sangatta.

 “Naiknya air ini kami juga terus pantau. Bahkan, perahu dan berbagai alat evakuasi lainnya kami siagakan, untuk antisipasi  jika air terus naik. Meskipun tidak ada hujan,  namun air  naik, disebabkan karena hujan turun dari daerah hulu sungai,” katanya.

Untuk antisipasi naiknya permukaan air yang lebih tinggi, Awang mengakui pihaknya melakukan pemanatauan pemukiman mana yang rawan  naiknya air,  dimana masyarakat perlu dievakuasi. “tapi kami masih berharap, air ini tidak terlalu tinggi, seperti Maret lalu,” katanya.

Meskipun diakui, salah satu faktor yang bisa memicu ketinggian air bertambah jika air laut pasang, seperti bulan Maret lalu. “Kalau air laut pasang, air sungai tidak masuk laut. Karena itu, air yang berasal dari hulu, akan masuk ke pemukiman, mengakibatkan banjir. “Ini yang kami takutkan,” katanya.