Air Pasang, Jembatan Batu Balai Ditabrak Ponton

Kaltim, Kutai Timur893 Dilihat

SANGATTA. Terlalu banyak masalah ditimbulkan banjir. Salah satunya, akibat tingginya air di sungai di Kecamatan Muara Bengkal, jembatan Batu Balai kena ‘damprat’ ponton. Kades Batu Balai Arif Busman mengakui, jembatan yang berada di wilayanya itu, ditabrak ponton, karena naiknya air di sungai.
“Selama ini, ponton banyak lewat, tidak masalah. Dengan naiknya air, maka ponton akhirnya menabrak jembatan. Jembatan itu sempat goyang, syukurnya tidak ambruk,” katanya.
Menurut Arif, seharusnya pemilik ponton harus hati-hati, melihat naiknya air. Seharusnya dengan kondisi itu, dia ukur dulu ketinggai anir ke atas jembatan, untuk mengetahui apakah mereka bisa masuk atau tidak. Namun rupanya karena kebiasaan sering lalulalang tanpa masalah, langsung masuk akhirnya nabrak jembatan.
“Sudah tau air naik, mestinya koordinasi dengan kami apakah bisa masuk atau tidak. Memang selama ini kan tidak masalah, tapi kini kondisinya beda, karena air lagi pasang, jadi jarak permuaan air dengan jembatan menjadi dekat. Ini seharusnya mereka perhitungkan, agar tidak ada kejadian macam ini,” katanya.
Disebutkan, ponton yang menabrak jembatan tersebut adalah ponton pengangkut kayu milik perusahaan PT Mahakam Persada Sakti (MPS), terjadi pada (24/3).
Terkait dengan kejadian itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kutai Timur Muhir, mengakui akibat kejadian itu bagian gelagar menyangga tiang jembatan itu mengalami kerusakan berat.
“Dari pengamatan kami secara visual, gelagar penyangga jembatan pesok akibat ditabrak ponton PT MPS,” jelas Muhir kepada wartawan, Selasa, (29/3)
Dijelaskan untuk mengetahui seberapa berat kerusakan dan kerugian jembatan atas kerusakan tersebut, pihaknya meminta bantuan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) di Balikpapan untuk melakukan pemeriksaan, apakah kerusakan bagian penyangga ini mempengaruhi konstruksi jembatan, atau tidak. “Jadi layak atau tidak untuk digunakan kami menunggu hasil pemeriksaan BBPJN,”jelasnya.
BBPJN sendiri, segera menurunkan tim untuk melakukan investigasi. Hasil investagsi itulah nantinya sebagai dasar BBPJN mengeluarkan surat rekomendasi, kerusakan berat atau tidak.
Manager Site PT MPS Batu Ampar Berianton Silalahi yang dihubungi wartawan untuk meminta konfirmasinya, tidak ada respon.
Untuk diketahui, PT MPS merupakan Perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang beroperasi di Desa Beno Harapan desa Himba Lestari dan beberapa desa di Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kutai Timur. (jn)