Kiehl’s Gelar Kampanye #PelukUntukOrangUtan dan Bantu Pelestarian Hutan Wehea

Kutai Timur468 Dilihat

Sangatta – Pemerintah Indonesia telah memasukkan Orang Utan dan habitat lainnya sebagai satwa yang dilindungi, karena kain hari terus mengalami ancaman. Karena itu, membuat berbagai pihak, baik perusahaan swasta, ikut mengajak seluruh masyarakat turut menjaga kelestarian satwa endemik ini.

Seperti yang dilakukan oleh Perusahaan produk kecantikan Kiehl’s Indonesia yang membuat kampanye bertanda pagar #PelukUntukOrangUtan, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada publik mengenai pentingnya ikut berkontribusi dalam pelestarian habitat orangutan.

Termasuk pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian Hutan Lindung Wehea yang menjadi habitat orang utan Kalimantan. Bahkan kampanye ini juga sekaligus untuk memberikan inspirasi dalam mendukung upaya konservasi.

“Tahun ini, kami kembali mengajak publik luas untuk turut berkontribusi dengan memberikan berbagai Gestures of Love. Kami telah menerima 10.000 dukungan masyarakat Indonesia dan 5.000 kemasan kosong terkumpul untuk didaur ulang. Melalui kampanye ini, kontribusi Rp250 juta akan digunakan untuk membantu pelestarian Hutan Lindung Wehea di Kalimantan Timur,” jelas Kata Venny Septianita, selaku Brand General Manager, Kiehl’s Indonesia dalam acara #PelukUntukOrangutan pada Rabu, 23 Maret 2022.

Sementara itu, tokoh masyarakat adat Wehea yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Siang Geah, mengatakan bahwa masyarakat adat Wehea sangat bergantung pada hutan. Sebab hutan tidak hanya menjadi habitat orangutan, tetapi juga lumbung kehidupan masyarakat.

“Dukungan Kiehl’s selama beberapa tahun terakhir turut membantu menguatkan kapasitas lembaga adat Wehea dalam melindungi hutan agar populasi orangutan tetap terjaga. Kami berharap dapat terus menjaga hutan sehingga masyarakat adat Weheá bísa hidup sejahtera di tengah hutan yang lestari melalui berbagai kemitraan yang sudah terjalin,” ucapnya memalui via Zoom pada Rabu, 23 Maret 2022.

Menurutnya, kelompok penjaga hutan Dalam menjaga kawasan hutan lindung seluas 29.000 hektar ini, masyarakat Dayak Wehea membentuk Petkuq Mehuey (PM) atau kelompok penjaga hutan yang mayoritas anggotanya adalah anak muda.

Melalui dukungan Kiehl’s. kelompok ini kemudian mendapat program pendampingan dan pelatihan, seperti ekowisata berbasis masyarakat, peningkatan kapasitas untuk hak kelola hutan, hingga penyediaan kelengkapan peralatan patroli hutan

Sementara, Kontribusi dari kampanye #PelukUntukOrangUtan tahun ini rencananya akan digunakan untuk mendukung upaya pengelolaan hutan serta beasiswa anak-anak Wehea agar dapat meneruskan semangat melestarikan hutan. Dukungan pendidikan diharapkan menjadi pintu untuk meningkatkan kapasitas warga mengelola hutan secara lebih baik.

Selain itu, pengelolaan habitat orangutan dan ekosistemnya di bentang alam Wehea-Kelay juga dilakukan dengan mendirikan Forum Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Wehea-Kelay. Forum ini memiliki 23 anggota yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, masyarakat, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat.