Sangatta – Kabupaten Kutai Timur merupakan daerah perkebunan kelapa sawit terbesar di Provinsi Kalimantan Timur dengan luas sekitar 450.000 Ha dan menjadikan salah satu daerah penyumbang minyak sawit mentah Crude Palm Oil (CPO) terbesar di Kaltim. Namun sayangnya selama ini pabrik pengolahan turunan CPO belum terdapat di Kutai Timur.
Terlebih keberadaan perkebunan kelapa sawit saat ini merupakan komoditas strategis di Negeri ini, mengingat perannya sebagai penghasil devisa terbesar dari sektor non migas dan sumber lapangan kerja.
“Kontribusi sektor perkebunan sawit sendiri, secara agregat sangat besar. Kenapa saya katakan sangat besar karena pendapatan Negara saat ini, yang tertinggi dari sawit, dan sudah mengalahkan kontribusi dari sektor-sektor yang lain, apakah itu migas atau batu bara,” Kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman usai menghadiri acara dialog dan konsultasi publik bertajuk “Transformasi Perkebunan Berkelanjutan Kutim” gelaran Dinas Perkebunan (Disbun) Kutim, Kamis (18/2/2022)
Karena itu, pemerintah daerah juga mengharapkan keberadaan perkebunan kelapa sawit kedepan juga bisa menjadi pendongkrak pendapatan asli daerah. “Sudah barang tentu hal ini menjadi potensi pendapatan kita, untuk lebih kita rekayasa lagi, maksud rekayasa saya begini. Kutai Timur ini pembangunannya di titik beratkan kepada perkebunan yang kedua dari hasil perkebunan sawit itu menghasilkan Crude Palm Oil (CPO). CPO ini adalah barang mentah lagi, yang lebih banyak di kirim keluar,” ucapnya Ardiansyah Sulaiman
Untuk itu, pihaknya berkeinginan kedepan bagimana caranya agar CPO bisa langsung diolah di Kabupaten Kutai Timur. Pasalnya dengan adanya pabrik pengolahan turunan CPO di Kutim, diyakini bisa memberikan multiplier effect ke daerah dan masyarakat.
“Karena kalau CPO itu langsung diolah di Kutim, tidak hanya secara agregat bisa memberikan kontribusi ke Negara. Tapi juga akan memberikan multiplier effect ke daerah dan masyarakat. Nah ini yang kita usahankan sekarang ini,”Jelasnya
Selain itu, pihaknya juga ingin segera memfungsikan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) agar bisa menarik para investor untuk membangun pabrik turunan kelapa sawit di Kutai Timur.
“bukan membangun pabrik CPO-nya, karena kita tidak membenarkan ada yang membangun pabrik CPO tanpa kebun. Tapi kalau membangun pabrik turunan kelapa sawit nah silahkan. Nah ini yang sedang kita usahakan, sedang kita tarik dan sedang kita sampaikan ke pada publik,”beber Ardiansyah Sulaiman
Sementara itu disisi lain, kondusifitas di Kutim, juga sangat bangus. Sementara untuk infrastrukturnya akan terus dilakukan peningkatan agar lebih memudahkan para pelaku usaha.
“Makanya salah satu usaha kita untuk memperbaiki infastruktur itu juga, misalnya pelabuhan laut Maloy dan Kenyamukan terus ditingkatkan, dan bandar udara juga sementara kita lobi untuk terbuka, agar lebih memudahkan para investor masuk ke Kutim,” Tutupnya