Pembelajaran On Line Terbukti Tidak Kurangi Kualitas

Kutai Timur560 Dilihat

SANGATTA.  Melihat pembelajaran online  yang dilakukan selama hampir dua tahun  akibat pandemi covid-19 yang tidak memungkinkan melakukan tatap muka,  ternyata  hasilnya sama dengan tatap muka, membuat semangat  Dinas pendidkan kutim untuk terus membekali kepala sekola dan guru dalam meningkatkan  kualitas sistim pembelajaran on line, agar lebih merata. Untuk itu Dinas Pendidikan melakukan  Pelatihan Pembelajaran Daring Berbasisi Teknologi Informasi  Komunikasi (TIK)  bagi kepala sekolah dan guru SMP,  se Kutim, Rabu (17/11) di Hotel Royal Victoria, Sangatta. Pembukaan Pelatihan dihadiri Sekertaris Disdik Kutim Hj Irma Yuwinda ST dan pejabat Disdik Kutim lainnya.

Kepala Dinas Pendidkan Kutim Syaril , pada wartawan mengakui, pentinya peningkatakan mutu pendidikan khususnya dalam penggunaan TIK , karena saat ini pembelajaran daring masih dilakukan, karena masih suasana pandemi. Meskipun  Kutim sudah masuk level II, namun pembelajaran  masih sebagian dilakukan  secara on line.

“Makanya itu,  perlu meningkatkan pengetahuan kepala sekolah dan guru  untuk meningkatkan kualitas pembelajaran  secara on line, melalui  Diklat ini,” katanya.

Diakui, ternyata dari evaluasi yang dilakukan selama hampir dua tahun pembelajaran on line,  kualitas pendiidikan secara on line tidak kurang dari  pembelajaran tatap muka. Terbukti dari esesmen yang dilakukan di provinsi, ternyata dari 16 murit yang diutus dari Kutim, 11 diantaranya juara.  Juara ini juga merata di kecamatan.  “Artinya, pembelajaran daring tetap kualitas sama dengan tatap muka. Karena itu,  kepala sekolah dan guru  ditingkatkan pengetahuannya  dalam penggunaan TIK ini  untuk pemlejaran daring, agar mutu pendidikan  meningkat lagi,” katanya.

“jadi intinya, kegiatan ini mengarah ke mutu pendidikan Kutim. Memang sistem ini berbasis on line, komputer.  Pelatihan dimaksudkan agar nantinya dalam lingkup sekolah yang dipimpin kepala sekolah dan guru sistim pembelajaran  on line  lebih di pahami benar dan merata, bagi setiap guru,” katanya.

Apalagi, kita ada kebijakan Guru, kalau tidak vaksin, tidak bisa mengejar tatap muka. Karena itu,  harus tetap mengejar on line, sebelum pembelajaran tatap muka normal berjalan secara penuh. “Kami  memang berharap Januari pembelajaran normal sudah berjalan, kalau memang pandemi ini bisa  turun terus   atau nrmal kembali,” harap Syahril. (jn)