SANGATTA. Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim terus melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusis (SDM), mengikuti perkembangan teknologi, terutama pada para guru . Salah satu cara yang dilakukan dengan membuat kegiatan Bimbingan Teknis sistim informasi profesi manajemen kinerja guru ( Simaksiru). Kegiatan yang dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kutim Drs Syahril, SPD, MSI serta dihadiri Sekertaris Dinas Pendidikan Kutim Hj Irma Yuwinda ST M,Si , selaku ketua pelaksana dan beberapa pejabat Disdik Kutim lainnya, berlangsung di Holtel Royal Victorya, Rabu (17/11). Kegiatan dikuti kepala UPT dari 18 kecamatan se Kutim.
Saat membuka Bimtek tersebut, Syahril mengakui betapa pentingnya keberadaan guru. Bahkan, saat perang Jepang, dimana Jepang di bom, yang ditanyakan Raja saat itu, berapa guru tersisa. Artinya, betapa pentingnya guru tersebut. “Karena itu saya katakan, tanpa guru, semuanya tidak berarti, meskipun guru bukan segala-galanya. Artinya, negara maju, karena guru,” katanya.
Usai membuka Bimtek, Syaril pada wartawan menjelaskan, kegiatan Bimtek ini terkait dengan majemen. Karena sudah saatnya memperbaiki manajemen teknis, termasuk di sekolah. Karena guru juga harus menerapkan manajemen tepa, termasuk dalam pelaporan aktual, untuk memperkecil kesalahan.
“Dengan bimtek, ada reverensi dalam kegiatan yang dilakukan guru di sekolah. Dunia pendidikan untuk mencerdarkan, namun semua harus disejajajrkan. Diharapkan, setelah guru kembali ke sekolah, maka akan dapat menerapkan manajemn yang baik, untuk peningkatan mutu pendidikan,” katanya.
Bimtek dilakukan tidak sekaligus pada guru, karena harus ada pembelajaran. Tapi ini langkah awal, diharapkan dilakukan tahun berikutnya, untuk skala lebih besar. “Tapi harapanya dengan bimtek UPTD ini akan ada perbaikan mutu pendidikan dari TK, SD, SMP. Tahun 2022, dilaksanakan lagi dengan skala lebih luas,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan Irma Yuwinda mengatakan , tujuan utama kegiatan ini untuk memberikan salah satunya agar tersampaikan pemahaman dan informasi rekomendasi kebijakan dalam upaya peningkatan profesinalisme dan kompetensi guru , kepala sekolah, serta pengembangan karier dan promosi dilingkungan sekolah negeri.
“Jadi intinya, agar kita memiliki guru dan kepala sekolah yang profesinal,” kata Irma. (jn)