SANGATTA. Pemerintah Kutai Timur melalui berbagai program, diharapkan akan mampu menekan angka kemiskinan. Seperti melalui program peningkatan sektor pertanian dalam arti luas, termasuk pula melalui kebijakan melalui program Rp 50 juta per-RT. Program yang dijadikan upaya pemerintah daerah untuk mengatasi persolaan kemiskinan di Kabupaten Kutim, termasuk peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Dengan berbagai program ini, Bupati Kutim Ardiansyah mewanti-wanti sejak awal agar program dimaksud benar-benar dilaksanakan tepat sasaran. Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat dan angka kemiskinan dapat semakin berkurang.
“Jangan sampai bantuan itu salah sasaran, sehingga angka kemiskinan di Kabupaten ini (malah) tidak berkurang,” jelas Ardiansyah dihadapan masyarakat Kaubun, Senin, (15/11/2021).
Diluar program itu, Ardiansyah Sulaiman menyambut baik rencana program yang bakal dilakukan Pemerintah Kecamatan Kaubun. Yakni program “one village one product” di 8 desa se-Kaubun. Dia berharap program ini dapat mendongkrak tingkat perekonomian masyarakat.
Namun satu hal yang digaris bawahi Ardiansyah adalah jangan sampai program sudah berjalan, ternyata masih ada masyarakat yang masuk dalam catatan data kemiskinan. Sebab meningkatnya taraf ekonomi, sambung Ardiansyah merupakan agregat yang harus dicapai pemerintah dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di tengah masyarakat.“Dengan catatan mereka (masyarakat) juga harus ikut terlibat di dalamnya,”katanya.
Seperti diketahui, jumlah masyarakat miskin di Kutim masih cukup banyak. Berdasarkan persentasi penduduk, ada sekitar 9 persen penduduk Kutim masih tergolong miskin, atau sekitar 36 ribu, dari jumlah penduduk sebanyak 450 ribu orang. Dengan berbagai program yang dirancang untuk menekan kemiskinan, pemerintah Kutim berharap dalam lima tahun akan datang, kemiskinan akan ditekan hingga hanya 7 persen. (Hms/jn)