Jadi Kepala BPKAD, Penataan Aset Daerah Akan jadi Prioritas Utama Tedy Febriansyah

Kaltim, Kutai Timur835 Dilihat

Sangatta – Sangatta – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman kembali melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah/janji terhadap 13 pejabat pimpinan tinggi pratama dan 31 jabatan fungsional dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), yang berlangsung diruang Meranti Kantor Bupati, pada Kamis (14/10/2021).

Diantara yang dilantik salah satunya ialah Tedy Febriansyah sebagai kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Meski baru dilantik sebagai kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Tedy Febriansyah mengaku dirinya sudah dinanti beberapa kegiatan di organisasi perangkat daerah itu untuk segera diselesaikan.

Salah satunya, menurut Kepala BPKAD Kutim Tedy Febriansyah mulai hari ini, Jumat (15/10/2021) pihaknya akan mengikuti evaluasi APBD Perubahan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang dilaksanakan di Kota balikpapan, dan yang kedua persiapan pembahasan anggaran untuk tahun 2022 mendatang.

“Serta yang ketiga menindaklanjuti kado yang diberikan oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, untuk segera menindaklanjuti rencana kenaikan Tambahan penghasilan pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) agar bisa memiliki dasar hukum yang kuat, sehingga tidak terjadi permasalahan di kemudian hari,” Ucap Tedy Febriansyah kepada sejumlah awak media usai mengikuti pelantikan di ruang meranti Kantor Bupati Kutim, kamis (14/10/2021)

Selain itu, penataan aset daerah juga akan menjadi prioritas utama Tedy Febriansyah untuk segera dilakukan. Pasalnya muara penyusunan anggaran saat ini adalah standarisasi barang dan jasa. “Dan yang pertama sebelum anggaran murni 2022 di tetapkan, saya akan memastikan bahwa Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) sudah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelasnya

Karena menurut Teddy, standarisasi harga sangat vital, sebab jika sudah salah dari awal, maka tidak akan bisa terinput masuk kedalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). “dan pengalaman kita tahun ini, kita kesulitan ada beberapa kegiatan yang harusnya bisa berjalan dengan baik itu menjadi tertunda,”imbuhnya

Selanjutnya dirinya juga meminta kepada sejumlah awak media untuk tidak segan-segan mengingatkan dan menegur jika selama dirinya menjadi kepala BPKAD Kutim terdapat kesalahan. “Jika saya salah mohon ditegur, saya open orangnya. Tolong sama-sama kita saling mengisi sesuai dengan tupoksi kita, tolong saya di ingatkan. Karena amanah ini cukup berat. Insyah ALLAH jika semua bisa bersihnergi keinginan Bupati Kutim yang sudah tertuang dalam RPJMD bisa tercapai.” Tutupnya