Sangatta – menjelang perayaan hari ulang tahun yang ke 22 tahun, yang jatuh pada tanggal 12 oktober 2021. Jika diandaikan usia manusia, maka Kutim sudah beranjak dewasa. Karena itu, menurut Ketua DPRD Kutim Joni,S.sos, dengan usia yang sudah dewasa ini, maka pemerintah dan DPRD Kutim harus lebih dewasa, cerdas, dalam mengatasi masalah pembangunan Kutim.
“Kita sudah dewasa. Pemerintah dan DPRD harus lebih cerdas, dan banyak komunikasi. Dengan sistim yang ada yakni sistim informasih pembangunan daerah (SIPD), komunikasi yang intensif sangat diperlukan, karena kalau tidak, akan kewalahan,” katanya.
Bahkan, dengan koordinasi yang baik, pemerintah dan DPRD bisa mengatasi permasalah ke depan, sesuai dengan harapan masyarakat.
Terkait dengan program pemerintah dibidang agri bisnis, terutama sawit, yang selama ini di gembar-gemborkan, DPRD menyatakan sangat mendukung pemerintah, dalam program lanjutan berupa industrialisasi atau hilirisasi sawit. Sementara pemerintah, diharapkan mempercepat pembangunan pelabuhan Maloy, Pelabuhan Kudungga di Sangatta Utara termasuk membangun Bandara, sebagai fasilitas pendukung.
“Pelabuhan, bandara ini fasilitas pendukung, baik industri agri bisnis, maupun mendukung Ibu Kota Negara (IKN) yang akan pindah ke Kaltim. Sebab Kutim ini juga daerah penyangga IKN,” katanya.
Joni juga berharap, agar pembangunan sumber daya manusia (SDM) Kutim terus ditingkatkan. Generasi muda harus lebih cerdas lagi, sebab dengan IKN ini, ribuan pegawai IKN masuk ke Kaltim. Dimana SDM ini memiliki pendidikan yang tinggi-tinggi, karena itu perlu diimbangi.
“makanya, kami dari DPRD ini berharap kualitas dari luaran perguruan tinggi kita di Kutim ini perlu ditingkatkan. Caranya dengan meminta pendanaan, bantuan dari provinsi. Toh, Kutim juga banyak menyumbang pada provinsi. Diharapkan, dana ini bisa kembali ke Kutim, dalam bentuk dana bantuan pendidikan,” katanya.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga masih sangat diperlukan dan harus ditingkatkan. Karena APBD kita APBD kurang, maka pemerintah perlu berjuang di provinsi untuk mengingkatkan bantuan pembangunan infrastruktur. Terutama pembangunan jalan provinsi, termasuk jalan negara dan jalan daerah. “Kita bangun komunikasi dengan pemerintah provinsi. Termasuk manfaatkan perwakilan kita untuk menyuaraan anggaran pembangunan untuk Kutim,” katanya.