Sangatta – Setahun lebih pandemi wabah virus Corona atau Covid-19 telah menyebar luas di Indonesia, banyak sektor yang telah terkena imbas dari pandemi ini. Tidak hanya memukul pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan industri.
Melainkan pandemi ini juga telah membuat serapan anggaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ditahun 2021 ini masih terbilang rendah. Hal tersebut diakui langsung oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang usai mengikuti acara Musrembang RPJMD Kutim 2021-2026,
Menurut Kasmidi selama pandemi covid-19 tidak hanya mempegaruhi serapan anggaran, melainkan juga seluruh kegiatan dilingkungan Pemkab Kutim yang hampir bergerak namun lambat.
“Prinsipnya sepanjang kegiatan itu ringan pasti bisa saja dilakukan dan kita saat ini sedang menuju ke anggaran perubahan, biar cepat realisasinya. Atau mungkin ada yang ingin di evaluasi,” Ucapnya kepada sejumlah awak media, Selasa (03/8/2021).
Selain itu, salah satu faktor yang juga mempengaruhi realisasi serapan anggaran karena Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang baru di berlakukan. “itu salah satu faktor, yang kedua juga memang karena covid-19. Tidak bisa di pungkiri kan ? sekarang untuk mencari seorang tukang saja susah,” jelasnya
Namun meski begitu, menurut Kasmidi Bulang anggaran kita juga sampai hari ini masih ada di Kas Daerah. Namun serapan anggarannya masih kecil dikarenakan adanya faktor pemberlakukan SIPD dan Covid-19.
“Tapi sampai hari inikan juga kita tidak pernah libur, walaupun ada pemberlakuan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) tetap juga kita masuk ke Kantor, artinya pelayanan tetap. Mungkin itu bagian dari pada proses. Seperti kemarin Bankeu, berapa minggu baru bisa ada kepastian, harus lelang atau tidak, karena ada kebijakan. Nah itu juga salah satu yang mempengaruhi,” Imbuhnya