Sangatta – Di Tahun 2020 hingga 2021 ini mungkin bisa dikatakan merupakan tahun terberat bagi dunia, pasalnya akibat pandemi wabah virus Corona (Covid-19) perekonomian di seluruh Negara hampir melemah, termasuk Indonesia dan terkhusus di Kabupaten Kutai Timur.
Berbagai upayapun terus dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak meluas, dengan melakukan beberapa pembatasan aktivitas tentu. Sehingga membuat roda perekonomi hampir melemah dan mengalami penurunan disejumlah wilayah.
Kondisi inipun juga diakui Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) David Rante bahwa saat ini kemampuan ekonomi sebagian masyarakat Kutim bisa dikatakan mengalami penurunan, akibat belum jelasnya kapan pandemi covid-19 akan berakhirnya.
“Di masa pandemi covid-19 ini, yang menjadi keluhan adalah kemampuan ekonomi masyarakat kita, bisa dikatakan sangat menurun drastis,” Ucapnya kepada sejumlah awak media beberapa waktu lalu
Untuk itu, menurut Davit Rante kondisi inipun harus menjadi perhatian serius Pemerintah Setempat, agar perekonomi bisa kembali normal. “Kalau di kalangan karyawan Perusahaan, pandemi ini tidak begitu berpengaruh terhadap perekonomian mereka. Cuman kalau dikalangan masyarakat seperti pedangang dan buruh bangunan dan yang lain, hal itu akan sangat berpengaruh,” jelasnya
Diakuinya, jika pandemi ini masih terus berlanjut maka diprediksi 1 sampai 2 tahun kedepan dampak covid-19 masih akan terasa. Untuk itu, Pemerintah dipandang perlu bisa segera mencarikan solusi yang tepat untuk pemulihan ekonomi agar kembali bergairah.
“Apakah harus mengikuti cara yang dilakukan pemerintah pusat, atau ada skema lain. Terutama mengairahkan kembali UMKM yang ada. Jika perlu diberikan suntikan dana. Kalau APBD kita juga memungkinkan dan bisa memberikan bantuan ya harus di berikan,” Tuturnya