Sangatta – Sebagai salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim). Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kedepan diharapkan mampu mendorong hilirisasi kelapa sawit agar dapat memberikan nilai tambah untuk daerah.
Untuk itu, hingga kini Pemkab Kutim mengaku masih terus membuka peluang usaha bagi seluruh investor yang ingin berinvestasi di wilayah Kutim. Bahkan Wakil Bupati Kasmidi Bulang Pun menjamin jika sebelumnya proses perizinan masih terbilang sulit. Namun saat ini proses perizinan bisa lebih cepat dan muda.
“Apa yang disampaikan oleh Bupati tadi itu, ada refinery yang sejak jaman Pak Ismu sudah direncanakan, ternyata belum selesai, akhirnya kemarin saya paksa apa sih kendalannya,”Ucapnya beberapa waktu yang lalu.
Menurut Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang Investasi refinery minyak mentah sawit (crude palm oil/CPO) ini sangat dibutuhkan terutama bisa memberikan nilai tambah buat daerah. Rencananya investor asal Negeri Jiran atau Malaysia akan membagun pabrik minyak goreng di Kutim.
“Itu diluar BCIP ya, ini pabrik kebun. Rencananya akan dibangun di Desa pulau miang. Sebenarnya kajiannya sudah lama sejak priode Ismunandar-Kasmidi Bulang. Namun karena terkendala faktor Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan sebagainya akhirnya tidak jalan,” Ucapnya
Untuk itu, beberapa waktu yang lalu ia sudah memanggil seluruh pihak terkait untuk mencari penyebab kendala lambatnya proses perizinan. Namun ternyata permasalahannya hanya akibat miskomuikasi saja.
“Saya bilang sepanjang tidak melanggar aturan apalagi kita butuh perusahaan yang seperti ini. Itu investornya asal Malaysia, dan kita berharap investor ini benar-benar ingin membangun pabrik di Kutim,” Jelasnya