Sangatta…Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutai Timur (Kutim) mulai was-was soal anggaran. Sebab, hingga kini belum jelas berapa anggaran yang akan mereka terima tahun ini, dari proposal yang mereka ajukan senilai Rp30 miliar.
Ketua KONI Kutim Heriansyah Masdar mengakui, pihaknya telah mengajukan proposal senilai Rp30 miliar untuk anggaran tahun ini, tapi hingga kini belum ada kejelasan anggaran yang akan diberikan pemerintah Kutai Timur. Besarnya anggaran ini, karena memang tahun ini banyak agenda yang akan dilaksanakan KONI Kutim, terutama dalam rangka persiapan menghadapi Porprov Kaltim di Berau yang akan dilaksanakan tahun depan.
“Jadi anggaran ini memang cukup besar, karena KONI punya agenda tahun ini yang cukup banyak. Pertama, agenda tahun lalu yang tertunda yakni Porkab. Sementara agenda tahun ini adalah pembinaan cabor dalam menghadapi pra porprov yang juga tahun ini dilaksanakan,”katanya.
Dijelaskannya, karena kondisi saat ini dalam posisi pandemi covid-19, sehingga mau tidak mau Pemkab Kutim sendiri juga membutuhkan anggaran yang banyak untuk penanganannya. Sehingga KONI pun juga tidak menuntut agar seluruh proposalnya bisa dipenuhi. Tapi yang paling utama adalah anggaran untuk pra Porprov. Sebab, jika sampai tidak ikut pra Porprov, maka konsekuensinya tidak bisa ikut Porprov di Berau. Karena itu, setidaknya, anggaran ini yang wajib didukung Pemkab Kutim tahun ini
Disebutkan, untuk pra Porprov ini, diperkirakan membutuhkan anggaran Rp5 miliar. Ini sama dengan anggaran pada porprov lalu, saat Kutim sebagai tuan rumah. “Kita wajib ikut pra Porprov ini karena pra Porprov merupakan tiket untuk ikut Porprov. Beda saat tuan rumah, karena punya tiket khusus, tanpa ikut pra, tetap ikut. Tapi karena kita bukan tuan rumah, maka wajib ikut pra Porprov, agar tidak hilang kesempatan kita untuk ikut Porprov di Berau,” katanya.
Hal sama dengan anggaran pembinaan untuk tiap Cabor. Ini juga wajib, hanya saja, utamanya yang paling penting didahulukan adalah pra Porprov. Sebab, pra Porprov ini dilaksanakan masing-masing Pengda, yang kemungkinan dimulai Maret.
“Dalam hitungan kami, untuk mengikuti pra Porprov ini, dibutuhkan anggaran Rp50-100 juta lebih. Yang besar itu cabor yang melibatkan banyak adlit, seperti bola. Makanya, dari 55 cabor, itu diperkirakan butuh dana Rp5 miliar,” jelas Heri.