Sangatta>>>Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Jalan Pendidikan, persisnya di pinggir Kanal III, yang selama beberapa bulan belakangan digunakan, akhirnya ditutup. Penutupan dilakukan karena ada komplain dari warga di tiga RT, khususnya yang berada di sekitar kanal. Sebab selain baunya yang menyengat, limbah sampah itu juga mengalir ke kanal, yang tentunya mencemari kanal. Padahal, kanal tersebut digunakan oleh warga terutama nelayan yang hendak melaut.
Atas komplin itu, TPS, kemudian ditutup. Bahkan, kini dibersihkan dari sampah yang selama ini memang sempat mengunung di sana. Sebagai gantinya, maka para operator motor roda tiga, yang mengangkut sampah dari pemukiman, tidak perlu masuk TPS lagi, tapi langsung dipindahkan ke mobil truk, di depan UPTD Sampah Sangatta Utara, jalan pendidikan. Jadi truk itu, langsung mengangkut sampak dari motor roda III, ke TPA Batota.
“Jadi UPTD, akan menyiapkan truk di depan UPTD sampah Sangatta Utara. Sehingga setiap motor sampah datang, langsung dipindahkan ke truk untuk diangkut ke TPA,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Pengelolahan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, Sugiyo.
Meskipun pola itu butuh kendaraan tambahan, namun kini tidak masalah, meskipun UPTD kekurangan mobil truk. Sebab UPTD sampak telah menerima pinjaman truk dari perusahan untuk digunakan selam sebulan, hingga awal tahun.
Diakui, meskipun proses pemindahan sampah dari motor ke truk akan menimbulkan bauh, termasuk jika trk harus menunggu di sana sampai penuh, namun Sugiyo mengatakan, semua itu memang sudah dipikirkan. Sebab itu dilakukan, karena memang UPTD tidak memiliki lokasi lain sebagai TPS, sementara TPS di Kalan III, dikomplain dari warga RT38,RT65 serta waraga RT32.
“saya termasuk warga RT 32, tapi karena mayoritas mengeluhkan baut sampah, karena itu saya juga pun ikut mediasi warga, sehingga dicapai solusi penutupan TPS tersebut,” katanya.
Diakui, memang TPS itu hanya bersifat sementara. Kalau sekarang ditutup, itu karena memang sifatnya sementara, setelah dapat komplain warga, akhirnya ditutup.