SELASAR, CO Terapi’ yang dilakukan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) dalam mengontrol aset Pemkab Kutim tampaknya akan berhasil. Sebab, aset yang lama, terutama kendaraan, yang sebelumnya hilang dari daftar aset pun kini siap dikembalikan ke Pemkab Kutim. Demikian diakui PLT Kepala Badan pengengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutim Yulianti.
“Kalau dari daftar aset, yang ada hanya 100 unit, kini bahkan sudah kembali 140 unit. Jadi, yang tidak ada di daftar aset kemarin-kemarin, juga kembali,” katanya.
Dikatakan, selain ada yang telah dikembalikan, juga masih ada yang siap dikembalikan. Yang belum dikembalikan, karena memang masalah lokasi yang terbatas, tapi kapan diminta kembalikan, itu sia dikemablikan. Tapi ada juga yang telah dikembalikan ke OPD, dimana pertama mereka ambil.
Meskipun pada dasarnya harus dititip di BPKAD, tapi karena tidak ada tempat, sehingga tetap disimpan di dinas masing-masing.
“Tapi, pada saatnya, akan dikumpulkan di depan kantor Bupati Kutim, untuk didata. Saat itu pihak KPK akan datang melihat langsung dan mendata aset yang akan ditarik,” katanya.
Karena KPK memberikan ultimatum untuk menyelesaikan masalah aset dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga mulai minggu depan, kendaraan itu akan dikumpulkan. Setelah itu, didata, mana yang masih layak pakai, mana yang harus dilelang.
Untuk aset yang masih layak digunakan, akan diberikan ke dinas instansi yang memerlukan atau kekurangan. Terutama kecamatan, karena memang banyak kecamatan yang kekurangan mobil operasional. Tapi, ada juga dinas yang berlebih, termasuk Bappeda. Makanya, ada mobil dari Bappeda ditarik ke dinas lain.
“Tapi untuk mobil yang umur tujuh tahun ke atas, itu akan dilelang. Sebab memang sudah tidak layak digunakan untuk kendaraan dinas,” katanya.
Yulianti mengakui, kendaraan yang akan dikembalikan tidak terbatas pada kendaraan yang dibawa pulang mantan ASN Pemkab kutim yang telah pindah dan pensiun, tapi kendaraan yang dibawa pulang pejabat instansi vertikal, juga sudah siap dikembalikan. Hanya tunggu waktu saja, kapan mereka tiba. Sebab, saat pertama mereka disurati, mereka langsung menyatakan siap kembalikan kendaraan itu. Mereka antusias mengembalikan, hanya saja, kini tunggu waktu saja kendaraan itu akan tiba di Sangatta.
Seperti diketahui, menurut Kepala Bidang (Babid) Aset Supartono, mobil di Kutim ini banyak, bahkan jumlahnya ribuan. Hanya saja, karena ada pejabat yang memakai lebih dari satu, bakan ada yang lebih dari dua, sehingga ada pejabat ada yang tidak kebagian kendaraan.
Bahkan ada pensiunan yang bawa pulang kendaraan lebih dari satu. Termasuk pejabat instansi vertikal, bawa pulang mobil dinas saat pindah kerja, sehingga kendaraan kurang bagi pejabat yang masih aktif. (j/TK/*)