Dinkes Kutim Mulai Lakukan Pendataan Penerima Vaksin Covid-19

Kaltim, Kutai Timur612 Dilihat

Sangatta…Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) kini sedang  penyusunan pemetaan sasaran calon penerima vaksinasi Covid-19. Hal itu dikarenakan pada bulan Desember, hingga awal tahun 2021 mendatang Pemerintah Pusat di proyeksikan akan mulai membagikan vaksin kesejumlah daerah.

 “kami sudah diperintahkan untuk menyusun tugas dan menyusun sasaran calon penerima vaksinasi Covid-19”. Ucap Kepala Dinas Kesehatan Kutim Dr Bahrani Hazanal saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurut Bahrani, ada beberapa golongan yang nantinya akan menjadi prioritas menerima vaksinasi Covid-19. Di antaranya, tenaga kesehatan, TNI/ Polri, Petugas Kesehatan, Masyarakat hingga  penerima bantuan iuran (PBI) usia 18-59 tahun dan lain-lainnya.

“Tapi tidak semua masyarakat bisa menerima. Jadi kita sudah menyusun seberapa nanti yang datang. Untuk Kaltim saya lupa datanya dapat berapa. Kalau untuk Kutim kalau tidak salah hanya sekitar kurang lebih 2000 vaksin”. Bebernya

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kutim hanya tinggal menunggu kapan vaksin covid-19 itu mulai di distribusikan kesetiap daerah, terutama di Kutim. Pasalnya hingga kini pihaknya belum mendapatkan Informasi yang jelas kapan vaksin itu di datangkan.

“sedangkan vaksin yang merah putih, milik Indonesia. Baru akan dirilis sekitar bulan Januari 2021 mendatang. Dan jika lancar di uji coba atau dipraktekkan, bulan April  palingan. Sementara untuk vaksin yang rencananya akan di kirim ke Kaltim sampai sekarang belum ada”. Bebernya

Dijelaskannya apakah hal ini di karena sebelumnya ada intruksi presiden dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar jangan tergesah-gesa melakukan vaksin. Pasalnya harus lebih mengutamakan memperhatikan keamanan hingga kehalalan vaksin itu.

Sementara balai POM sendiri hingga kini juga diketahui belum menyampaikan hasil dari vaksin itu. “Sebenarnya IDI bilang jangan tergesa-gesah, bukan masalah menolak, tidak. Ya itu tadi jangan sampai vaksi ini tercedrai dengan keamanan dan lain-lain. Atau minimal harus dipelajari dan yang memberikan seperti petugas kesehatan. Betul-betul dibekali ada ilmunya, bahwa vaksin ini betul-betul bagus”. Ucapnya

Kita sangat berharap besar dengan adanya vaksin ini. “Tapi jangan sampai belum apa-apa, seperti keamanannya belum jelas, keefektifannya, manfaatnya dan halalnya belum jelas tapi sudah di suntikkan. Makanya jangan tergesah-gesah, pelajari dulu itu dan IDI sangat mendukung terhadap vaksin ini. Karena pengalaman lalu-lalu vaksin ini sangat berharga”. Bebernya