Sangatta…Kasus penularan wabah virus corona (Covid-19) di Kalimantan Timur kian hari terus mengalami peningkatan. Dari data Dinas kesehatan Pemprov Kaltim jumlah kasus covid-19 per 04/11/2020 sudah mencapai 14,497 kasus, dirawat 2,229 kasus dan meninggal dunia 493. Penambahan tersebut di duga, salah satunya banyak yang berasal dari perusahaan-perusaahaan besar di Kaltim.
Menanggapi tingginya kasus covid-19 berasal dari perusahaan-perusahaan besar, Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak dalam kunjungan kerjanya ke Polres Kutim mengakui jika pihaknya sudah berdiskusi dengan sebagian besar pemimpin perusahaan untuk melakukan langkah-langkah serius dalam pencegahan covid-19.
“Seperti misalnya saya mengharapkan kalau bisa setiap perusahaan besar, bisa punya laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) sendiri. Sehingga tidak harus menunggu lama untuk mengetahui hasil swabnya, apakah karyawannya perusahaan tersebut positif covid-19 atau tidak sebelum masuk bekerja di perusahaannya”. Jelas Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak kepada sejumlah awak media (04/11/2020)
Karena dengan adanya masa menunggu itu, justru bisa menjadi waktu untuk penyebaran wabah virus corona. “Ternyata begitu sudah positif, sudah menyebar kemana-mana, setidaknya kekeluarga atau ke teman-teman”. Bebernya
Dijelaskannya, jika para perusahaan besar tersebut bisa melakukan tes PCR sendiri dan kemudian dilakukan karantina disuatu tempat yang telah ditentukan atau berdiam dirumah sampai menunggu hasil swab. Maka penyakit tersebut diyakini tidak akan bisa menyebar kemana-mana.
“Sampai keluar hasil tes, kalau positif berarti tidak akan menyebar kemana-mana karena ia berdiam di tempat. Kalau hasilnya negatif maka ia bisa langsung masuk bekerja”. Bebernya
Untuk itu, menurut Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak jika mekanisme tersebut bisa dijalankan seluruh perusahaan besar yang ada di Kaltim, maupun di Kutim, maka akan sangat bagus dan diyakini bisa menekan angka penyebaran covid-19.
“Yang kedua bagi mereka yang positif, perusahaan wajib memiliki tempat karantina sendiri, sehingga tidak merepotkan gugus tugas covid-19, maupun masyarakat dan pemerintah. Kalau itu bisa dijalankan setiap perusahaan saya kira akan bisa menekan angka kasus covid-19 dan ini kita komunikasikan ke pihak perusahaan. (TK/J)