SANGATTA. Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutim, dalam empat bulan belakangan ini berhasil memasang 1600 lebih sambungan pelanggan baru. Sebelum 30 November, dipastikan akan tuntas memasang 1792 sambungan baru, yang merupakan sambungan PDAM bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Demikian dikatakan Direktur PDAM Kutim Suparjan.
“Dari 1792 sambungan bersubsidi dari pemerintah pusat, sudah kami pasang 90 persen. Sisanya, kami pastikan akan terpasang sebelum akhir September,” katanya.
Menurutnya, pemasangan dikebut, karena pada Oktober dan November, pemasangan itu akan dilakukan verifikasi ulang dari Kementerian PU, untuk memastikan apakah pemasangan yang dilakukan sudah sesuai atau tidak, dengan petunjuk teknis yang ada. Dalam verifikasi ini juga nantinya, penerima manfaat ini akan dilihat pemerintah pusat, apakah merasa menerima manfaat atau tidak, sebagai dasar bagi mereka untuk mengucurkan subsidi bagi penerima MBR ini.
“Sebenarnya dulu kami usulkan 2100. Setelah dilakukan verifkasi, ternyata yang disetujui, hanya 1792 sambungan. Lainnya, dianggap tidak sesuai, karena berdasarkan adminitrasi tidak sesuai, verifikasi melalui GPS tidak ditemukan, termasuk ada yang keburu sudah pasang duluan, karena tidak mau menunggu lama,” katanya.
Seperti diketahui, pemasangan PDAM untuk MBR ini, pertama dilakukan dengan menggunakan dana hibah dari pemerintah daerah. Namun setelah dilakukan verifikasi nantinya, ternyata pasangan ini memenuhi syarat, maka Kementerian PU akan mengembalikan dana hibah itu ke Pemkab Kutim.
Dana hibah yang disetujui Pemkab kutim untuk program MBR ini Rp5 miliar. Dana ini, nantinya akan dikembalikan Kementrian PU, setelah pemasangan dilakukan, serta dirasakan manfatnya oleh penerima. Sehingga program ini tidak mengurangi penggunaan APBD. Dilain pihak, manfaatnya banyak, karena tingkatkan pelayanan meningkat terutama kepada masyarakat berpenghasilan rendah, mengurangi biaya pemasangannya bagi keluarga MBR.
Suparjan mengakui selama ini, PDAM Kutim sudah memberikan diskon biaya pemasangan namun belum memenuhi harapan masyarakat, terutama masyarakat MBR. Lewat program MBR biaya pemasangan menjadi lebih murah lagi, sekitar 50 persen dari tarif normal sekitar Rp2,2 juta.”Jadi biaya pasang MBR, hanya sekitar Rp1 juta,” katanya.