SANGATTA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Pemkab Kutim Suroto didampingi Direktur Kepatuhan Bankaltimtara Andi Hadiwijaya, perwakilan Bank Indonesia Paulus BW Sopawena, Pimpinan Bankaltimtara Cabang Sangatta Rusandi Arif dan Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim Ahmad Zaini membuka secara resmi kegiatan peluncuran Pilot Project Implementasi E-Retribusi Pasar Induk Sangatta (PIS).
Ia pun menegaskan di tengah pandemi Covid-19 pastinya mempengarughi masuknya retribusi pasar.
Pemkab kutim sebulan yang lalu sudah mencanangkan penerimaan non tunai, gaji, insentif dan anggaran lain. Di awal September ini juga digiatkan program-program untuk lebih giat menggenjot sektor Penerimaan Asli Daerah (PAD).
“Nah, dengan peluncuran Pilot Project Implementasi E-Retribusi PIS inisiasi Bamkaltimtara tentunya bisa memudahkan pedagang dalam bertransaksi non tunai seperti pembayaran retribusi harian, retribusi bulanan untuk sewa lapak, maupun retribusi parkir. Hasilnya optimalisasi peningkatan PAD melalui integrasi transaksi perbankan khususnya Bank Daerah sebagai pemegang kas daerah,” ucapnya di sela-sela kegiatan pilot project implementasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP) yang dicanangkan Bank Indonesia, khususnya untuk pembayaran retribusi pasar tradisional non tunai, Selasa (8/9/2020).
Suroto menambahkan juga di beberapa kecamatan sudah terbangun pasar, meski sudah diresmikan namun belum dipakai.
“Saya harap pengelola pasar tidak hanya memungut retribusi pasar, namun harus lebih memperhatikan fasilitas infrastruktur pasar lebih baik,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bankaltimtara Andi Hadiwijaya menjelaskan mekanisme pedagang PIS menggunakan fasilitas E-Retribusi ini.
“Mereka cukup menggunakan kartu ATM Komunitas Pasar yang berfungsi sebagai kartu anggota dan kartu ATM, serta dapat menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Kartu ATM digesek pada mesin EDC yang dibawa oleh petugas penagihan retribusi pasar dan langsung keluar bukti bayarnya,” jelasnya.
Ia menambahkan kini sudah terdata 350 pedagang PIS yang membuka rekening di Bankaltimtara.
“Sebagian dari jumlah tersebut, sudah didaftarkan QRIS. Penerapan tersebut merupakan sinergitas Bankaltimtara dengan Pemkab Kutim. Selanjutnya program ini akan diterapkan di Pasar Sangatta Selatan, Rantau Pulung, Muara Wahau, dan Telen,” tutupnya. (hms13/hms3)