Sangatta…Sejumlah nelayan dan pedagang ikan di kawasan di Kutai Timur masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan es untuk mengawetkan ikan dari hasil laut. Hal itu disebabkan karena kebutuhan es yang ada saat ini masih belum mencukupi kebutuhan para nelayan.
Nampaknya hal ini juga menjadi perhatian salah satu anggota DPRD Kutim Avansyah dari partai Berkarya saat mendengarkan langsung keluhan dan harapan sejumlah nelayan di Kutai Timur yang dititipkan kepadanya saat menggelar reses di dapil III.
“Pada prinsipnya sektor perikanan di daerah ini amat luar biasa dan perlu perhatian khusus untuk sektor perikanan, mulai dari alat tangkap hingga support berupa pendirian pabrik es bagi nelayan. Ketika menangkap ikan dilaut kendala yang ditemui adalah soal pengawetan,” tegasnya.
Menurut Avansyah di beberapa kecamatan masih sangat memerlukan dukungan dari pemerintah, seperti mulai dari Kaliorang, Sangkulirang, hingga Sandaran. Adapun kendala yang sering dihadapi nelayan di kecamatan-kecamatan tersebut hampir sama.
“Inilah fokus kami untuk bidang perikanan dan kelautan, belum lagi soal penyediaan alat-alat tangkap hingga perahu. Dimana terbatasnya kemampuan petani belum ditunjang penuh melalui program-progam yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mereka,” bebernya.
Lebih lanjut, Avansyah menjelsakan bagaimanapun daerah pesisir di Kutim memiliki kekayaan laut yang luar biasa, dan belum dikelola secara maksimal karena belum memadainya teknologi perikanan yang kita miliki.
“Terutama dalam hal mempertahankan kualitas ikan hasil tangkapan, serta alat tangkap para nelayan kita masih terbilang rata-rata masih tradisional”. Bebernya (ADV/*/TK)