Sangatta. Penyebaran wabah Virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) memang mempengaruhi semua lini sektor kehidupan. Yang paling berdampak dan terasa selama mewabahnya COVID-19, adalah pada sektor perkonomian. Tidak hanya menyebabkan tutupnya sejumlah pertokoan hingga usaha kaki lima, kondisi lesu juga bisa dijumpai dalam kegiatan jual-beli pada Pasar Induk Sangatta (PIS).
Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur, Ahmad Donny Efriadi menyebutkan meski tidak terjadi penurunan secara drastis, namun wabah COVID-19 memang sedikit membuat lesu kegiatan jual-beli di Pasar Induk Sangatta.
“Memang diakui agak lesu kegiatan jual-beli di pasar induk. Ini sepertinya imbas dari Corona. Bahkan pedagang daging sapi saja mengakui jika biasanya mereka memotong sapi hingga 9 ekor per hari dan habis terjual di pasar, kini sejak mewabah Virus Corona paling banyak hanya memotong 5 ekor sapi perharinya. Hal serupa juga dikeluhan dari pedagang ikan dan ayam di Pasar Induk Sangatta,” ujar Donny kepada wrtawan, Rabu (1/4).
Lanjutnya, selama merebaknya wabah Virus Conora, sepertinya masyarakat memang mengurangi aktifitas di luar rumah, terutama ke pasar. Hal ini berbeda dibandingkan dengan sebelum merebaknya Virus Corona. Biasanya sejak subuh hari, PIS sudah cukup rame diserbu pembeli hingga menjelang siang. Bahkan pada jam kerja saja cukup banyak ASN (Aparatur Sipil Negara) yang menggunakan seragam kerja, menyempatkan berbelanja. Namun hal tersebut tidak tampak lagi saat ini.
“Sejak ada anjuran berdiam diri di rumah akibat merebaknya wabah Virus Corona, masyarakat sepertinya langsung nurut dan enggan keluar rumah. Makanya pasar menjadi lumayan sepi. Pedagang juga mengaku jika omzet mereka turun, karena kurangnya pembeli di pasar. Bahkan ASN saja sekarang jarang yang ke pasar, terutama di jam kerja. Beda dengan sebelum Virus Corona mewabah,” sebut Donny.
Meski demikian, Donny memastikan jika ketersediaa bahan pangan dan sembako di Kutim hingga saat ini masih cukup aman. Hal ini diketahui setelah Disperindag Kutim bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan dari Polres Kutim dan Kodim 0909 Sangatta, melakukan sidak pasar dan sejumlah agen sembako, Selasa (31/3) kemarin.
“Stok beras kita aman hingga puasa nanti. sekarang tersedia 50 ton beras. Stok gula curah juga aman di agen. Bahkan rencananya akan masuk lagi puluhan ton dari distributor dari pusat. Sehingga harga gula yang saat ini mencapai Rp 20 ribu perkilogram, bisa turun Rp 1.000-1.500 perkilogramnya. Termasuk ketesediaan ikan segar dan ayam potong yang melimpah serta harganya tetap normal,” jelas Donny.