SANGATTA. Bengalon merupakan salah satu kecamatan di Kutim, dengan wilayah yang sangat luas. Akibatnya, jarak antar desa, bahkan antara kampung pun bisa ada yang puluhan kilometer. Dengan jarak yang sangat jauh antara kampung maupun desa, maka Perusahan Derah Air Minum (PDAM), yang sudah lama beroperasi di wilayah itu, hanya sanggap melayani bagian ibu kota kecamatan Bengalon. Demikian diakui anggota DPRD Kutim, Yuli Sa’pang.
“Bengalon itu daerahnya sangat luas. Makanya, jarak antar desa, termasuk antar kampung, itu jauh-jauh. Makanya PDAM, sulit bisa melayani mereka semua,” katanya.
Karena PDAM sulit melayani desa yang jauh, karena itu, masyarakat desa, dalam setiap reses DPRD, termasuk Musrembang banyak yang meminta agar di kampung mereka dibangunkan sumur bor.
“karena kami melihat ini kebutuhan yang sangat vital, tahun ini kami akan bangun beberapa sumur bor, di beberapa desa di Bengalon, untuk mengatasi kekurangan air bersih bagi warga yang sulit dilayani PDAM,” katanya.
Diakui, ada banyak usulan lainnya, namun, dia lihat ini merupakan usulan prioritas masyarakat di beberapa desa, karena itu pihaknya dahulukan pembangunan sumur bor untuk direalisasikan tahun ini. “Ini skala prioritas yang kami lihat di sana, saat kami reses. Sebab masalah air ini adalah kebutuhan sehari-hari, tidak bisa ditunda karena itu kami prioritaskan,” katanya. (ADV)