Sangatta…Pemerintah Kutai Timur berencana akan memberikan bantuan sosial untuk mengantisipasi penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi corona. Rencana bansos itu berupa paket sembako . Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kutim Jamiatulkhair Daik kepada seluruh camat se-Kutim yang tertuang dalam surat bernomor: 460/422/DS-05/III/2020.
Sehingga saat ini, pihaknya tengah mengadakan pendataan calon penerima bantuan sosial dampak dari mewabahnya virus corona. Pendataan calon penerima sembako dilakukan oleh RT, yang akan diajukan ke Desa, camat dan dikumpulkan ke Dinas Sosial untuk diverifikasi. Demikian dikatakan Kadis Sosial Kutim Jamiatul Khair Daik.
“Jadi data dari RT nantinya, dibawa ke Kecamatan kemudian dikumpulkan di Dinsos, untuk dilakukan verifikasi. Sebab kami ingin data itu benar-benar faktual, tidak ada yang salah. Sebab, nantinya, yang akan awasi, ada Kejari, ada kepolisian dan lain-lain, karena itu, harus benar-benar sesuai dengan kenyataan,” katanya.
Dikatakan, verifikasi akan dilakukan berdasarkan Kartu Keluarga. Di KK itu akan kelihatan apa pekerjaan calon penerima. “Kalau memang orang tersebut benar-benar kehilangan pekerjaan karena dampak corona, kita akan kasi,” katanya.
Selain itu, penerima juga nantinya juga bukan penerima bantuan sosial dari pemerintah selama ini. “Jadi bukan warga penerima bantuan sosial selama ini, tapi warga yang benar-benar kehilangan pendapatan karena wabah corona. Seperti penjual sayur keliling, penjual pentol, nelayan dan berbagai pekerjan lainnya,” katanya.
Untuk memastikan bantuan ini sampai ke penerima sesungguhnya, Dinsos telah membuat tim yang terdiri dari 200 orang anggota. Tim ini terdiri dari unsur pemerintah, Kejaksaan, Kepolisian termasuk TNI. Tim ini nantinya yang akan mengantar bantuan kebutuhan pokok ini pada penerimanya hingga ke rumah. Ini untuk memastikan, tidak ada bantuan yang tersendat. Dari situ pula akan dilihat apa benar penerimanya sesuai dengan data atau tidak. “Sebab, dana ini juga nantinya akan diawasi. Kalau sampai salah data, bisa diproses hukum. Jadi tidak boleh ada data salah. Jangan sampai, ada yang cari kesempatan, mendata orang yang punya gaji, itu bisa kena pidana,” katanya.
Untuk bantuan sendiri, Jamiantul belum merinci, namun dia mengatakan pembagian dilakukan untuk kebutuhan sebulan, namun nilainya belum diketahui. Tapi, yang pasti, komponen kebutuhan yang akan dibagikan adalah beras, gula, minyak goreng, indomie, sarden. “Jadi paket sembakonya untuk kebutuhan sebulan,” katanya.