SANGATTA. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim mengakui infrastruktur masih jadi usulan pokok masyarakat. Ini terbukti dari usulan yang diajukan masyarakat, baik saat Musrembang, maupun saat DPRD reses di daerah pemilihan mereka masing-masing. Demikian diakui anggota DPRD Kutim Yuli Sa’pang.
“Baik Murembang, maupun saat kami reses, paling banyak usulan masyarakat adalah infrastruktur, terutama jalan, drainase maupun pengadaan air dalam hal ini sumur bor,” katanya.
Diakui, pekerjaan jalan ini, ada macam-macam. Ada penimbunan, ada peningkatan jalan, ada pelebaran, ada pengecoran. Termasuk, usulan agar jalan-jalan itu dibuatkan paritnya.
“Ini hampir semua kecamatan, yang termasuk daerah pemilihan kami, dimana kami ikut reses dan ikut musrembang,” katanya.
Karena banyaknnya usulan, sementara poko pikiran terbatas, karena itu, DPRD tetap mengalokasikan anggaran masing-masing ke kecamatan yang dianggap paling perlu dibantu terlebih dahulu.
“Misalnya, di kecamatan itu, atau terkhusus desa jalannya memang perlu dibangun, kita bangun agar akses masyarakat bisa lancar. Meskipun awalnya hanya penimbunan dulu, masyarakat kita bisa sabar, untuk ke depan bisa ditingkatkan lagi menjadi agregat, atau kalau perlu semenisasi, agar lebih baik. Jadi, kita tetap melihat mana skala prioritas sesuai kebuthan maasyarakat setempat. Sebab antara wilayah satu dengan lainnya, tentu keperluannya beda, sesuai dengan karakteristik wilayah. Sebab, wilayah ini juga menentukan kebutuhan utama masyarakat di sekitarnya,” katanya.(ADV)