SANGATTA. Anggota DPRD Kutim M Joni mengakui saat ini petani Kutim saat ini perlu melakukan diversifikasi komoditas tanaman komoditas yang bernilai jual tinggi. Hal ini perlu, agar jika komoditas Sawit yang selama ini jadi andalan petani karena memberikan hasil yang besar. Namun, jika komoditas Sawit ini harga turun, maka masih ada komoditas karet yang bisa menambal pemasukan petani agar pendapatan petani tidak terlalu terganggu.
“Petani harus ada punya tanaman komoditas lain, seperti karet. Nini perlu, agar jika harga sawit turun, masih ada pendapatan petani lainnya, yang bisa memberikan pemasukan yang baik. Meskipun, saat ini, memang harga sawit lagi bagus, namun tak ada salahnya tetap ada diversifikasi komoditas. Sebab harga karet, juga bisa diandalkan karena cukup besar,” katanya.
Selain harga yang cukup baik, keunggulan karet dari sawit, karena pemeliharaannya yang sederhana. Tandan buah segar (TBS) sawit, kalau terlambat panen, rusak. Terlambst diolah, langsung membusuk, sehingga nilainya turun. Sementara geta karet ini sangat bisa bertahan lama, bahkan bertahun-tahun, sehingga tidak akan ada kata membusuk, jika terlambat dijual.
“apalagi, saat ini ada bahan kimiawi, yang memungkinkan geta ini cepat membeku, sehingga tidak mengkhawatirkan akan larut dalam air,” katanya.
Keunggulan lain, karet tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Tidak sama halnya dengan Sawit, yang hatus panen tepat waktu, karena itu butuh tenaga banyak. Apalagi, sawit ini menguras tenaga yang besar, sementara karet, saat panen, hanya dilakukan dengan santai. “Jadi bagi kami tanaman kareta ini sangat bagus,”katanya. (ADV/TK)