SANGATTA. Rombongan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, dalam rangka kunjungan kerja ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan, ternyata jadi pembelajaran untuk pengelolaan pariwisata bagi Kutim. Demikian dikatakan anggora DPRD Kutim Sobirin Bagus, yang juga ikut dalam rombongan tersebut. Menurtnya, salah satu yang bisa dicontoh adalah bidang peternakan dan pemasaran kerbau yang menjadi andalan mereka, ermasuk pariwisata.
“Dari kunjungan kami ke Toraja, potensi perdagangan kerbau sangat bagus, bahkan menjadi salah satu andalan perekonomian Kabupaten Toraja dan toraja utara,” kata Sobirin Bagus, yang juga Polisitis Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurutnya, bahkan usaha peternakan kerbau ini sudah menjalar ke daerah sekitarnya, seperti Luwu, karena sudah jadi komoditas yang sangat menguntungkan serta mampu menggerakkan ekonomi masyarakat pada umumnya. Karena sudah jado komoditas, bukan hanya menjual saja, namun juga mendapatkan pasokan kerbau dari Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, hingga pulau Sumatera.
“Bisnis masyarakat Toraja untuk peternakan amat tinggi, sehingga hubungan antar dua daerah ini meningkat dengan luar biasa. Mengingat pasar kerbau menjadi salah-satu urat nadi ekonomi masyarakat setempat. Kedatangan kita sendiri ke daerah ini, disambut langsung oleh Asisten I Pemkab Toraja Utara yakni Samuel Sampe Rompon,” kata Sobirin Bagus, yang juga Ketua Umum Forum Masjid Kutai Timur.
Menurutnya, selain sisi pariwisata budaya serta peternakan, bisa dilihat bagaimana hal ini mampu dipadukan sebagai kekuatan pariwisata daerah. Tentu seperti diketahui bersama, bagaimana daerah ini menjadi primadona pariwisata di Indonesia maupun dunia.
“Itu potensi yang bisa kita lihat dari kunjungan DPRD Kutim ke Kabupaten Toraja dan Toraja Utara, potensi pariwisata dipadukan dengan perdagangan peternakan bisa jadi contoh di Kutai Timur untuk meningkatkan perekonomian,” jelas Sobirin (ADV)