Sangatta…Meski pertumbuhan koperasi di Kutim dinilai cukup pesat, dengan jumlah yang mencapai 1071 buah. Namun dari banyaknya jumlah itu, dibalik itu banyak yang terbilang non aktif atau mati suri, karena koperasi tersebut tidak fokus pada bidang kerja yang digeluti.
Menurut Kepala Dinas Koperasi Husaini saat ini di Kutim ada sebanyak 1071 koperasi. 25 persen dari jumlah itu, tidak aktif. Ada yang memang tidak ada kegiatan, karena memang pengurusnya pada hilangan, ada yang masih kerja namun dalam dua tahun belakangan tidak mengadakan rapat anggota tahunan (RAT), sehingga dianggap tidak aktif, meskipun usahanya masih berjalan. Untuk yang dianggap tidak aktif karena tidak mengadakan RAT, itu masih bisa diaktifkan kembali, dengan mengadakan RAT, namun yang sulit, kalau memang pengurusnya, termasuk usahanya memang sudah tidak ada, itu jelas tidak bisa dibina lagi.
“Makanya, koperasi yang tidak aktif, karena tidak mengadakan RAT ini, kami terus bina, agar mengadakan RAT, agar dianggap aktif kembali,” katanya.
Untuk koperasi yang masih ada pengurus, tapi jenis usahanya tidak jalan, sebenarnya bisa mencari jenis usaha lain. Sebab, koperasi ini bisa saja banyak usaha atau serba usaha tapi, agar lebih baik, seharusnya fokus, agar lebih tertata dan profesinal. Karena dari beberapa koperasi yang tergolong unggul, bagus yang ada saat ini, semuanya koperasi yang memang fokus jenis usahanya.
“Contohnya, koperasi mitra sawit. Di beberapa kecamatan, koperasi mitra sawit ini kebanyakan bagus. Bahkan, aset mereka sudah ada yang sampai miliar rupiah, sehingga mampu mensejahterahkan anggotanya. Memang ada koperasi serba usaha yang bagus, namun tidak banyak,” katanya. (*/TK)