SANGATTA. Anggota DPRD Kutim Arang Jau mengaku priharin dengan kondisi banyak kontraktor di Kutim. Sebab, banyak diantara mereka yang pekerjaannya telah bertahun-tahun tidak terbayar. Apalagi, diperkirakan masih akan ada utang proyek, yang akan ditunda pembayarannya hingga tahun depan sekitar Rp169 miliar.
“Jadi kasihan ini kontraktor, karena sudah terlilit utang, karena pekerjaanya belum dibayar. Padahal, mereka ini masyarakat kita juga,” katanya.
Karena itu, diakui saat reses, para kontraktor ini meminta agar DPRD ini memperjuangkan agar pekerjaan mereka segera dibayar. Hanya saja, meskipun kontraktor ini berharap segera dibayar, namun itu tidak mungkin saat ini. Sebab, anggaran yang ada sangat terbatas, ini terlihat saat pembahasan anggaran, ternyata masih ada utang proyek yang akan diluncurkan tahun depan.
“tapi, kami tangkap dari bupati bahwa utang proyek tahun depan ini harus akan terlunasi semua. Tentunya ini kami apresiasi,” katanya.
Meskipun menurut Arang Jau, kesalahan itu adalah kesalahan pusat, sebab terjadinya utang proyek ini karena pemotongan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat dalam beberapa tahun ini. Akibatnya, banyak pekerjaan yang telah dikerjakan, tidak terbayar. Itulah yang dicicil dibayar pemerintah hingga sekarang, bahkan hingga tahun depan.
“jadi kami berharap, kontraktor ini benar-benar dibayar tahun depan, agar tidak terlilit utang,” katanya. (ADV/TK)