SANGATTA. Mitra Perusda MBS, dari Pemrov Kaltim yakni Perusda Kutim yang akan mengelola Pelabuhan Maloy, termasuk Pelabuhan Kenyamukan, masih dalam proses pendirian. Menurut Sekertaris Kabupatan (Sekkab) Kutim Irawansyah, Kajian pendirian telah dilakukan oleh Universitas Mulawarman (UNMUL), tinggal kajian Bisnis Plan-nya dalam proses diajukan ke Kemendagri untuk minta persetujuan. Sebab, kini pendirian Perusda, sudah harus mendapat persetujuan Kemendagri.
“Kalau bisnis plan-nya sudah disetujuai Kemengadri, baru kita ajukan ke DPRD, untuk diperdakan sebagai perusda baru,” katanya.
Meskipun proses pembentukannya sudah berjalan, namun Irawansyah belum menyebut nama calon perusda dimaksud.
Sebelumnya, Irawansyah mengakui pendirian Perusda baru, yang akan mengelola Pelabuhan Maloy, mendesak, karena diperkirakan, Pelabuhan Maloy, akan beroperasi dalam waktu tidak terlalu lama. “Karena pihak Pemprov sudah punya MBS, maka kita dari Kutim ini juga segera bentuk perusda yang akan bermitra dengan MBS, mengelola pelabuhan Maloy,” jelas Irawansyah.
Irawansyah mengatakan, sebenarnya Pemkab kutim punya Perusda Kutai Timur Investama (KTI), namun karena masih bermasalah di internal mereka sehingga pihaknya lebih memilih membut perusda baru, untuk mengelola pelabuhan. “Biar KTI menyelesaikan masalahnya dulu, baru kerja,” katanya.
Perusahan yang akan dibentuk baru, akan mengelola potensi daerah, yang bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah, sesuai dengan potensi yang ada di Kutim. Termasuk pengelolaan Pelabuhan Laut, baik itu di Pelabuhan Laut Kenyamukan Sangatta maupun di Pelabuhan sekalihus kawasan industri Maloy.
Meski ada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang memang khusus mengelola pelabuhan, namun keberadaan perusda milik Pemkab Kutim lebih kepada pengelolaan aset-aset milik Pemkab Kutim sendiri di pelabuhan tersebut. “Sebab lahan pelabuhan Maloy, maupun pelabuhan Kenyamukan itu milik Pemkab Kutim. Jadi nantinya perusda ini akan mengelola sisi darat Pelabuhan. Namun tentunya juga ada kerjasama antara perusa milik Pemkab Kutim dengan Pelindo,” katanya.
Selain perusda yang akan mengelola Pelabuhan, kemungkinan masih akan ada Peruda lainnyang akan dibentuk Pemkab Kutim, yang akan mengelola beberapa sumber daya berupa aset daerah yang bisa menjadi sumber PAD. Diantaranya, adalah Perusda yang akan mengelola dana bagi hasil Migas (Minyak dan Gas). Perusda migas ini juga akan dikolaborasikan dengan bidang pertambangan batu bara.