SANGATTA. Masalah jalan tampak masih jadi problem utama di Kutai Timur. Hal ini tergambar reses yang dilakukan DPRD Kutim, dimana hampir semua dapil, semua mengusulkan masalah jalan. Ada permintaan perbaikan jalan, ada pula permintaan pembangunan dalam, atau pembukaan jalan baru, untuk membuka akses bagi masyarakat untuk pengembangan ekonomi pertanian .
Seperti diakui Arang Jau, anggota DPRD Kutim dari Dapil IV. Menurut politisi Golkar itu, saat dia reses, masyarakat dari tiga kecamatan yakni Kombeng, Wahau dan Telen, meminta agar dilakukan perbaikan jalan-jalan utama yang rusak, seperti aspal yang terkupas. Sebab jika tidak diperbaiki, kerusakan akan makin para, yang utamanya, akan membahayakan masyarakt.
“Jadi permintaan masyarakat utamanya masih pada perbaikan jalan,” katanya.
Sementara usulan baru, diakui juga terkait dengan jalan. Namun jalan dimaksud adalah pembangunan jalan tani, untuk memudahkan petani mengangkut hasil pertaniannya.
Diakui, sebenarnya masyarakt menyadari pemerintah ini telah memperhatiakn mereka, meskipun dalam kondisi keuangan yang seret. Sebab, di Telen sendiri tahun ini pemerintah akan membangun jembatan Telan, yang tentu akan menelan anggaran yang cukup besar. Karena jembatan ini masuk dalam proyek multi years, yang diperkirakan akan selesai tahun 2021.
“Sebenarnya, pemerintah ini sudah perhatikan kebutuhan masyarat, hanya masyarakat tetap punya usulan baru, karena itu terkait dengan kebutuhan,” katanya.
Karena banyak usulan masyarakt, diakui usulan yang kecil-kecil, yang mungkin ditangani dengan anggaran pokok pikiran DPRD, itu akan dikerjakan dengan pokok pikiran DPRD. Tapi kalau proyeknya besar, itu akan diusulkan ke pemerintah. (ADV/TK)