Sangatta…Setelah ada pernyataan dari Forum Ketua RT Desa Sangatta Utara dan warga Perwakilan Desa Singa Gembara Kecamatan Sangatta Utara, menyampaikan bahwa pelaksanaan Musyawarah Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Sangatta Utara hanya bersifat seremonial. Nampaknya ha tersebut mendapatkan tanggapan dari Anggota DPRD Kutim Yusuf T Silambi yang menilai tidak setuju dengan anggapan tersebut.
“Saya tidak setuju dengan adanya pendapat tersebut, sama hal yang sampaikan perwakilan singa gembara tadi saat berlangsungnya musrembang, mereka menilai bahwa selama 4 priode ini, acara musrembang hanya sebatas seremonial”.Imbuhnya
Menurut Yusuf T Silambi, sesungguhnya hal seperti itu tidak boleh disampaikan di forum resmi. “seharusnya ketika ada kelemahan atau kekurangan dari Pemerintah saharusnya terlebih kita rembukkan bersama”. Ucapnya
Terlabih, dalam 4 tahun terakhir pembangunan di Kutim sudah pasti ada. Mungkin saja yang belum sampai akan tetap menjadi PR bagi pemerintah untuk segera memperbaikinya. Pasalnya jika seluruh usulan dari tiap desa dipaksakan untuk dilaksanakan maka kondisi anggaran yang ada tidak akan mencukupi. Sementara dalam beberapa tahun terakhir kita juga sempat mengalami kondisi defisit anggaran yang membuat Pemkab Kutim cukup berhati-hati dalam membuat kebijakan.
Selain itu, dengan adanya perwakilan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kutim dari masing-masing dapil seharusnya keberadaan anggota DPRD tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangun komunikasi dan masukan, mana yang sesungguhnya yang paling urgen dan prioritas untuk dilaksanakan di masing-masing wilayah. Terlebih setiap anggota DPRD juga memiliki pokok-pokok pikiran yang bisa mengakomodir usulan disetiap RT yang di anggap paling urgen dan prioritas.
“Misalnya pembangunan mushollah, seperti yang saya berikan bantuan pembangunan mushollah di RT 64, dan beberapa mushollah lainnya. Karena saya anggap mereka adalah masyarakat yang banyak dan wajib kita bantu”. Bebernya (ADV/TK)
