SANGATTA. Kondisi anggaran yang membaik sejak tahun lalu, membuat Dinas Kesehatan dipastikan akan terus melakukan pembangunan fisik, khususnya Puskesmas dan RS Pratama, yang memang sudah diprogramkan. Pembangunan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, bagi seluruh masyarakat Kutim.
Menurut Kepala Dinas kesehatan dr Bahrani Hasanal, dinas yang dipimpinya akan membangun empat puskesmas dan satu RS tahun ini. Biaya pembangunan
sarana kesehatan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat, Benkeu dan APBD Kutim senilai Rp 20,6 miliar.
“tahun ini kita akan membangun empat unit puskesmas dan RS Pratama Muara Bengkal. Dana yang disiapkan senilai Rp20 miliar lebih, bersumber dari DAK, Bankeu dan APBD Kutim,” katanya.
Dijelaskan yang akan dibangun adalah RS Pratama di Kecamatan Muara Bengkal, Puskesmas Wahau 1, Puskesmas Karangan, Puskesmas Sandaran dan Puskesmas Sepaso di Kecamatan Bengalon.
“Untuk pembangunan RS Pratama di Muara Bengkal, karena masih tahap awal, maka dianggarkan sekitar Rp5 miliar dengan dana dari APBD. Digunakan untuk pembangunan gedung dan pembayaran lahan, belum termasuk kelengkapan fasilitas rumah sakit,” jelas Bahrani .
Sementara Puskesmas, Puskesmas Wahau 1 dan Karangan bersumber dari dana DAK masing-masing mendapatkan kucuran dana Rp 5 miliar. Kemudian Puskesmas Sandaran dibangun dari dana Benkeu sebesar Rp 1,6 miliar. Sedangkan, Puskesmas Sepaso dibangun dari dana APBD senilai Rp 4,2 miliar.
Berkaca dari pembangunan RS Pratama Sangkulirang, menurut Bahrani, pembangunan RS Pratama Muara Bengkal diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp30 miliar. Itu belum termasuk dengan fasilitas pendukung lainnya. Namun karena pekerjaanya dilakukan bertahap, sehingga untuk tahap awal, hanya dialokasikan dana Rp5 miliar.