SANGATTA. Dinas Perindustrian dan perdangangan telah membangun 11 pasar di berbagai kecamatan di Kutim. Pembangunan pasar ini, dilakukan berdasarkan usulan camat masing-masing. Ada yang dibangun menggunakan APBD Kutim, ada dari dana DAK . Meskipun telah dibangun, namun ada yang belum diresmikan, ada yang belum dipergunakan. Demikian diakui Kadisperindag Kutim Zaini.
“Sampai Desember ini, kita telah membangun sebelas pasar tradisional di kecamatan-kecamatan. Semua pembangunan atas usulan camat. Namun dari pasar yang sudah terbangun, masih ada yang belum diresmikan, ada belum digunakan,” katanya.
Meskipun telah dibangun, namun masih ada beberapa yang belum dipergunakan. Hal ini karena masih ada fasilitas yang belum terpasang. Semisal, listrik belum cukup, air PDAM belum terpasang dan berbagai fasilitas lainnya. Seperti pasar di Karangan, dibutuhkan vaving agar bisa digunakan dengan baik.
Di Rantau Pulung, daya listrik masih kurang, karena hanya 1300 wat. Padahal, butuhnya sekitar 6000 wat. Termasuk air PDAM, belum ada. Karena itu, dimohon pada agar PDAM bisa pasang PDAM.
Agar pasar maksimal di fungsikan, khususnya yang ada di Sangatta Utara, Zaini meminta agar Satpol PP bisa menertibkan pedangan yang ada di luar pasar. Sebab, dengan maraknya penjual di pinggir jalan, maka banyak pembeli tidak masuk ke dalam pasar., mengakibatkan pedangan mengeluh pasar sepi.
Sementara itu, Camat sangatta Selatan Hasdiah juga menyoroti masalah pasar yang ada di wilayahnya. Misalnya, pasar di Sangkima, yang belum diresmikan hingga sekarang. Sementara Pasar Sangatta Selatan, perlu dilakukan penertiban. Sebab di jalan, banyak pedangan sehingga untuk masuk dalam pasar, itu sangat padat. “kami minta satpol PP bisa melakukan penertiban di jalan masuk pasar Sangatta Selatan agar lebih tertib.