Sangatta…Meski sudah terbilang kaya raya, namun hal tersebut bukanlah jaminan bagi setiap orang, agar tetap patuh untuk tetap patuh melakukan pembayaran tagihan air PDAM setiap bulannya. Pasalnya berdasarkan data yang dimiliki PDAM tirta Tuah Benua Sangatta, tingkat ketidak patuhan membayar tagihan PDAM setiap bulannya justru di tunjukkan oleh orang-orang yang berduit hingga memiliki power atau kekuatan.
Sehingga menurut Direktur PDAM tirta Tuah Benua Suparjan, tidak ada jaminan bagi orang-orang yang memiliki duit yang banyak akan tetap patuh untuk melakukan pembayaran tagihan air PDAM setiap bulannya. Sehingga terkadang membuat PDAM, juga tak segan-segan untuk melakukan pemutusan pelanggan yang sudah menunggak cukup lama.
“Maunya airnya banyak begitu mau pembayaran tidak mau. Namanya hak dan kewajiban tunaikanlah, namanya habis makan yae bayarlah”. Jelasnya kepada sejumlah awak media
Meskipun orang-orang tersebut sudah terbilang kaya, namun mereka masih kerap meminta keringanan pembayaran tagihan PDAM. Sehingga jika terus di biarkan maka Menurut Suparjan akan menganggu siklus keuangan di PDAM sendiri yang akan bisa berdampak pada pengoperasian PDAM sendiri.
“Kalau kami biarkan itu, akhirnya muncul yang namanya piutang air. Kalau piutang air itu banyak maka kami juga akan mendapatkan teguran langsung dari Pimpinan kami”. Beber Suparjan
Untuk itu, Pihaknya berharap agar seluruh masyarakat Kutim baik yang memiliki peran jabatan maupun yang memiliki uang yang banyak, agar tetap patuh untuk melakukan pembayaran tagihan air PDAM setiap bulannya sehingga tidak menganggu siklus keuangan di PDAM sendiri.
“kalau mereka tidak bayar, kami mau pake uang yang mana untuk membayar biaya operasinal hingga pelayanan di PDAM. Berarti bisa mengancam pelayanan berikutnya. Karena apa karena uang yang tidak di bayarkan itu akan menganggu siklus keuangan PDAM sendiri”. Tutupnya